arti seni bagiku

bagiku
"seni adl ungkapan yg di tuangkan dlm lisan dan tulisan''
pd blog-ku ini kebanyakan mengusung tema ttg seni jd perhatikan gaya seni aku


KARENA INILAH AKU DAN HIDUPKU

inilah aku dan hidupku

inilah aku dan hidupku

aa

world cloc'k

tepat waktu adl perilaku orang beriman

a

DAILY DATE

Mengenai Saya

Foto saya
pemalang, jateng, Indonesia
gapailah impian dg angan, jalani hidup dg pandangan kedepan, tetap semangat untuk mjd seorang kage yg sesungguhnya

cari alamat blog

Jumat, 09 Juli 2010

lucunya negeri ini

Indonesia adalah negeri nan elok Subur dan makmur negerinya Kaya akan Sumber Daya Alamnya Luas wilayahnya Indonesia negara dengan hutang yang tinggi Sudah sampai pada angka 1.420 Triliun utang kita Korupsi ada dimana-mana Hukum sudah tercoreng Penegak hukum sudah berwajah bopeng Rakyat sudah tak jelas siapa yang mau jadi panutan Mobil plat merah baru selalu muncul tiap tahun Penunggang plat merah banyak parkir bukan di kantor Plat merah masih banyak berwisata Plat merah masih dengan bangga melaju kencang Pejalan kaki masih kena semprotan air comberan plat merah Plat merah masih untuk plesiran Kaki kecil mungil menapaki aspal panas Kaki kecil mungil menapaki untuk sebuah uang koin Mata redup keringat mengucur di atas kaki mungil sang anak jalanan Hati siapakah tak terkoyak Ketika makanan enak dan plat merah dinikmati manusia bersafari Air Conditioner menghembus di ruang penunggang plat merah Teori ekonomi masih beralibi kalo ekonomi kuat Kuat untuk sang pembuat kebijakan Kuat untuk penunggang plat merah Kuat untuk pemakan uang rakyat Kuat untuk ………… Salah siapa?……….. Ini dosa siapa?……. Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang…
(di adopsi dr blog pak soleh)

cerita cinta nich......

Chairil adalah seorang mahasiswa Pasca Sarjana yang sedang menyelesaikan tesisnya yang sekaligus bekerja di sebuah perusahaan sebagai wakil direktur. Pekerjaan dan karir adalah segalanya dan nomer satu.

Karena itu, tak heran kalau ia masih membujang dan tidak memikirkan keinginan beristri. Suatu hari saat berada di perpustakaan kampus, Chairil bertabrakan dengan Mutiara mahasiswi yang membawa buku dengan ditumpuk didepannya. Chairil marah-marah dengan cara Mutiara itu yang menurutnya kampungan, mereka bersitegang sampai akhirnya sadar berada di tempat umum.

Mutiara sendiri adalah mahasiswi Sastra Indonesia tingkat akhir yang cerdas dan pandai bergaul, namun dia belum mempunyai kekasih meskipun banyak teman baik laki maupun perempuan. Satu-satunya sahabat adalah Intan yang kuliah di tempat sama namun berbeda jurusan.

Pertemuannya dengan Chairil membuat Mutiara marah karena harus menghabiskan waktunya dengan bertengkar, padahal ia berada di perpustakaan untuk mencari bahan penulisan skripsinya. Sementara itu, Chairil merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya setelah pertemuan dengan Mutiara.

Ia mulai memikirkan Mutiara dan memutuskan untuk datang lagi ke perpustakaan lagi dengan harapan bisa bertemu dengan gadis itu. Sayangnya, Mutiara tidak muncul sama sekali. Diam-diam Chairil merasa bersalah dan ingin meminta maaf, dia mulai mencari tahu siapa Mutiara dan bertemu dengan Intan.

Intan yang tahu Chairil dari Mutiara langsung tidak menyukainya meskipun pemuda itu menyebut bakal meminta maaf. Intan mengatakan Mutiara sakit hati dengan perlakuan Chairil di perpustakaan itu, ucapan tersebut membuat Chairil makin sulit melupakan Mutiara.

Di tempat kerjanya, Chairil harus menangani klien dari biro iklan yang akan membuat iklan perusahaan. Dalam presentasi itulah Chairil juga merasakan bahwa dirinya salah terhadap Mutiara, ia memperlakukan Mutiara dengan cara kasar dan tidak berpendidikan padahal dirinya adalah seorang wakil direktur dan kandidat doktor.

Chairil kembali mencari Mutiara dan lagi-lagi gagal. Dengan cara yang sama,ia bertemu lagi dengan Intan dan meminta gadis itu membantun untuk bertemu dengan Mutiara. Bahkan seandainya ia harus membayar berapapun untuk menebus kesalahannya, ia akan melakukannya. Saat itulah Mutiara muncul dan mengatakan bahwa dirinya bukan barang yang bisa dibeli dengan uang berapapun jumlahnya.

Baginya, Chairil melakukan hal itu karena perasaannya telah mati akibat hanya tahu bekerja dan tidak pernah mengenal hidup yang sesungguhnya. Tidak cuma itu, Chairil disebut egois dan hidup hanya untuk dirinya alias tidak peduli dengan segala sesuatu disekitarnya.

Setelah membeberkan semua kekesalannya, Mutiara meminta maaf dan segera pergi. Chairil tersinggung berat dan marah, tapi ia tidak bisa mengeluarkan emosinya saat itu juga seperti saat pertama kali bertemu dengan Mutiara karena mulai merasakan kebenaran semua kata-kata Mutiara.

Ia sedang terperangkap dalam dunia kerja yang membuat nuraninya tertutup. Bahkan hatinya tertutup dari seorang perempuan. Untuk pertamakalinya, Chairil jatuh cinta dan memutuskan untuk merubah dirinya sendiri dengan mulai tidak terlalu memikirkan pekerjaan dan karirnya.

Chairil mulai mengejar Mutiara, ia melakukan pendekatan dengan Mutiara dengan cara yang tidak biasa (bahkan untuk orang berpendidikan sekalipun). Chairil mengirim surat cinta karena semua jalan pendekatan kepada Mutiara sepertinya tertutup, dan menitipkan surat tersebut kepada dosen Mutiara yang akan memberi sidang untuk skripsinya.

Apa yang dilakukan Chairil tadinya tidak membuat Mutiara tidak terkesan, tapi suratnya yang datang setiap hari membuat gadis itu luluh. Saat Chairil mengirimkan surat kembali, Mutiara sendiri yang menemui Chairil.

Mutiara bersedia diajak bicara empat mata dengan Chairil dengan syarat tidak menyinggung pekerjaan dan karir. Rupanya, Mutiara mempunyai masa lalu yang tidak terlalu membahagiakan. Kedua orangtuanya bercerai karena sama-sama berambisi dengan pekerjaan dan karir sehingga membuatnya terlantar sebagai anak.

Ia akhirnya besar dan tumbuh bersama Neneknya,satu-satunya orang yang membuatnya mampu mengajari bahwa hidup itu sekali dan singkat yang artinya harus melakukan sesuatu yang bermakna dan tidak perlu menyakiti siapapun. Itulah alasan Mutiara memilih jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia : ia mencintai dirinya sendiri.

Chairil dengan jujur mengatakan ingin berubah dan minta dibimbing Mutiara, ia benar-benar kagum dan bisa jatuh cinta dengan Mutiara. Bahkan, pria itu mulai berani bolos kerja dan mengambil kesempatan untuk melakukan kegiatan lainnya seperti kegiatan sosial. Kebetulan, Mutiara mempunyai tetangga seorang janda dengan anak lelaki kecil berumur 10 tahun yang butuh dukungan moral.

Anak kecil itu selalu diejek teman-temannya bahkan ketika bermain mobil-mobilan sekalipun. Chairil membelikan anak kecil itu sebuah mobil mainan mahal dan bisa berlari kencang. Anak kecil itu bahagia menerima pemberian itu dan meminta Chairil menyaksikannya lomba balap mobil mainan dengan teman-temannya. Chairil bersedia dan saat melihat anak kecil itu menang dan bahagia, Chairil merasa bahwa itulah hidup yang sesunguhnya.

Karena sering bolos kerja, Chairil ditegur langsung oleh direktur dan sempat diceramahi dengan segudang alasan. Chairil tidak menjawab atau membela diri, ia langsung mengatakan bahwa dia mengundurkan diri dari posisinya. Bukan hanya direktur, semua orang dalam perusahaan itu sangat bingung dengan keputusan Chairil.

Tapi Chairil merasa sudah mengambil keputusan yang tepat. Ia ingin membuat dirinya jauh lebih berharga dan tidak mau menjadi robot. Chairil menanggalkan masa lalunya dengan mulai berpenampilan biasa. Yang tadinya selalu rapi dengan kemeja dan jas, kini Chairil mulai memakai jins belel, kaos oblong dan sepatu kets.

Chairil yang baru muncul untuk Mutiara. namun gadis itu tidak ditemui di kampus. Intan mengatakan sudah seminggu Mutiara tidak pernah datang ke kampus. Chairil berusaha menelpon ponsel Mutiara namun tidak aktif.

Chairil akhirnya datang pertama kalinya ke rumah Mutiara yang tinggal dengan Neneknya. Rumah itu sepi sehingga Chairil mulai panik. Dari seorang tetangga, Chairil akhirnya tahu bahwa Mutiara baru masuk rumah sakit. ia langsung bergegas pergi ke tempat tersebut.

Disana, Chairil bertemu nenek Mutiara yang memintanya tidak mengganggu sang cucu untuk sementara waktu. Dari sang nenek akhirnya diketahui bahwa Mutiara sebenarnya mengidap kanker stadium lanjut. Penyakit itu sudah satu tahun diidap namun Mutiara tidak pernah serius berobat, karena yang dipikirkan hanya bagaimana membuat dirinya berguna dan bisa menyelesaikan skripsi.

Cerita nenek Mutiara membuat Chairil nyaris tidak percaya, ia semakin mencintai Mutiara yang ternyata seorang yang tegar. Ketika berhasil bertemu, Chairil Sempat kaget ketika Mutiara meminta untuk dibawa pulang ke rumah dengan digendong. Permintaan aneh itu sempat ditolak, tapi rupanya Mutiara merasa bahwa penyakitnya terlalu berat untuk disembuhkan.

Sang nenek juga tidak menghalangi Mutiara ingin pulang, dan Chairil menggendong Mutiara pulang ke rumah. Saat itulah pertama kalinya Chairil menangis, namun Mutiara memarahinya karena menganggap dirinya tidak pantas mendapat tangisan Chairil.

Tapi Chairil tidak peduli, ia mengatakan kalau akhirnya sudah menemukan dirinya sendiri dan arti hidup setelah bertemu dengan Mutiara. Jadi seandainya dibilang cengeng sekalipun,Chairil tidak peduli.

Chairil memutuskan untuk merawat sendiri Mutiara di rumahnya. Siang dan malam Mutiara terus ditunggui hingga gadis itu meminta Chairil duduk dan menungguinya saja untuk mendengarkan puisi yang dibuat untuk Chairil. Saat menyelesaikan puisinya itu, Mutiara kemudian meninggal

-*the end*-

dari pak soleh untuk anak soleh

99 cara kuat kan iman
99 Cara Teguhkan Iman 8 Juni 2010 — bangsoy 1. Bersyukur apabila mendapat nikmat 2. Sabar apabila mendapat kesulitan 3. Tawakal apabila mempunyai rencana/program 4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan 5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan 6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan 7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan 8. Jangan usil dengan kekayaan orang 9. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang 10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan 11. Jangan tamak kepada harta 12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan 13. Jangan hancur karena kezaliman 14. Jangan goyah karena fitnah 15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri. 16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram 17. Jangan sakiti ayah dan ibu 18. Jangan usir orang yang meminta-minta 19. Jangan sakiti anak yatim 20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar 21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil 22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid) 23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu 24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid 25. Biasakan shalat malam 26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah 27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat 28. Sayangi dan santuni fakir miskin 29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah 30. Jangan marah berlebih-lebihan 31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan 32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah 33. Berlatihlah konsentrasi pikiran 34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi 35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan 36. Jangan percaya ramalan manusia 37. Jangan terlampau takut miskin 38. Hormatilah setiap orang 39. Jangan terlampau takut kepada manusia 40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala 41. Berlakulah adil dalam segala urusan 42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah 43. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran 44. Perbanyak silaturrahim 45. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam 46. Bicaralah secukupnya 47. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya 48. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu 49. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur; 50. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin 51. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga 52. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan 53. Hormatilah kepada guru dan ulama 54. Sering-sering bershalawat kepada nabi 55. Cintai keluarga Nabi saw 56. Jangan terlalu banyak hutang 57. Jangan terlampau mudah berjanji 58. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara 59. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna 60. Bergaul lah dengan orang-orang soleh; 61. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar; 62. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu; 63. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita; 64. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi 65. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya 66. Jangan benci kepada orang yang membenci kita 67. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukansesuatu pilihan 68. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan. 69. Jangan melukai hati orang lain 70. Jangan membiasakan berkata dusta 71. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian 72. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab 73. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan 74. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita 75. Jangan membuka aib orang lain 76. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita,lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita 77. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana 78. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan 79. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya 80. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara 81. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain 82. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara 83. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa 84. Hargai prestasi dan pemberian orang 85. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan 86. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan. 87. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuaidengan norma-norma agama dan kondisi diri kita 88. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fizikal atau mental kita menjadi terganggu 89. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana 90. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita 91. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata 92. sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina 93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kitasebelum dipastikan kebenarannya 94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban 95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan 96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri 97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan 98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan 99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang
(di adopsi dr blog pak sholeh)

a bugs life

Penduduk negeri semut selalu mencari makan secara bergotong royong. Tetapi, makanan yang dikumpulkan dengan susah payah ini, sering dijarah oleh gerombolan belalang yang dipimpin Hopper. Karena kecil dan lemah, mereka juga ditindas dan dipaksa menyediakan makanan untuk para belalang tamak tersebut.Salah seorang warga semut bernama Flik, pergi untuk menghadapi Hopper. Tapi yang dibawa pulang Flik hanyalah kutu-kutu pemain sirkus yang dikira prajurit perang. Lalu, Flik punya ide baru yaitu membuat burung tiruan untuk menakut-nakuti gerombolan belalang. Namun rencana gagal karena P.T.Flea, si pemimpin sirkus tiba-tiba datang. Masyarakat semut marah besar setelah tahu hal tersebut. Flik dan kutu-kutu itu pun diusir. Atas permintaan Putri Dot, Flik kembali lagi ke negeri asalnya. Flik meneruskan pembuatan burung tiruan itu. Ketika diterbangkan, gerombolan belalang itu lari kocar-kacir ketakutan. Namun, masalah terjadi karena burung tiruan itu jatuh. Hopper pun sadar bahwa dirinya telah dibohongi. Hopper pun bertambah marah. Flik spun memberanikan diri untuk menantang Hopper. Keberanian Flik ternyata menyadarkan masyarakat semut untuk bersatu melawan gerombolan belalang. Dengan cerdik, Flik memancing Hopper ke arah sarang burung. Hopper yang sedang marah pun tak sadar didekatnya ada burung yang siap menyantapnya. Hopper pun habis dimakan burung.